Belajar di Masa Pandemi

Nama: Winda Listia Wati
Kelas: XII IPS 1 
Mapel: Bahasa dan Sastra Indonesia
No absen : 35

Apabila ada kesamaan nama dan kesalahan kata saya mohon maaf, cerita ini hanya fiksi belaka yang saya buat terimakasih sudah membaca cerita saya.

Aku Acha key lovi seorang siswa kelas 12 SMA Nusa Indah Yogyakarta yang ingin melanjutkan kuliah di universitas Gadjah Mada jurusan Akuntansi. Aku memiliki adik perempuan yang bernama Rani Calista yang sangat cerewet dan keras kepala dan juga cantik. Kami hidup di keluarga yang kurang beruntung karena Corona yang masuk ke Indonesia menyebabkan keadaan ekonomi keluarga kami menurun dan kami kesulitan untuk belajar selama masa pandemi. Mulai dari sinilah kisah Acha key lovi di mulai

                          *******

Waktu subuh telah datang Acha mendengar suara adzan subuh sudah terdengar jelas di telinga Acha. Acha pun segera bangkit dari tempat tidurnya untuk melaksanakan shalat subuh ber jamaah bersama keluarganya di rumah. Setelah selesai shalat subuh Acha pun segera membantu ibunya di dapur untuk menyiapkan sarapan. Pagi hari itu Acha dan ibunya menyiapkan sarapan nasi goreng dan telur dadar iya memang gak begitu mewah tapi ketika di makan bersama orang yang kita cintai seperti keluarga rasanya begitu Nikmat, setelah menyiapkan sarapan Acha pun segera pergi mandi yah biasa sebelum mandi pastinya Acha selalu rebutan mandi dengan adeknya yang bernama Rani. Rani adalah adek Acha yang super cerewet dan keras kepala Rani sekarang duduk di bangku kelas 10 SMA.

"Rani kan kak Acha duluan yang mau mandi kenapa si kamu itu gak mau antri dan selalu ngambil antrian orang ,kata Acha sambil emosi"

"Gak boleh pokoknya Rani duluan yang mandi kan kakak harus ngalah sama adek hehehh"kata Rani sambil ngolok ke Acha"

"Iya sudah Rani yang cantik" kata Acha sambil kesal"

"Bleeee,kata Rani sambil terus ngolok ke Acha"

Yah mau gimana lagi sebagai kakak yang baik Acha pun harus mengalah kepada adik Ter sayangnya suapaya gak kena semprot sama ibu heheh
Setelah semua sudah rapi kami semua menuju meja makan untuk sarapan pagi sambil menonton tv tiba-tiba ada berita virus Corona yang berasal dari Wuhan China yang sudah masuk di Indonesia kami sekeluarga merasa panik dan takut karena virus Corona begitu mematikan apalagi ibu saya orangnya super cemas kalau ada berita apa-apa. Setelah selesai sarapan ayah pun segera berangkat ke pasar untuk ber jualan setelah ayah berangkat ke pasar Acha dan Rani pun berangkat ke sekolah ber sama-sama dengan berjalan kaki untung saja sekolah mereka tidak jauh dari rumah mereka sepanjang jalan Acha dan Rani ber cerita mengenai virus Corona yang sudah masuk ke Indonesia.

"Kak kalau virus Corona sudah masuk di Indonesia berarti nanti sekolah libur dong,kata Rani sambil melihat ke acha"

"Sepertinya begitu dek,kata Acha sambil melihat ke arah Rani"

Sepanjang jalan mereka ber cerita tentang virus Corona sehingga tak terasa sudah sampai di sekolah saja mereka pun masuk kelas masing-masing Rani yang masih kelas 10 kelasnya berada di bawah dan Acha yang sudah kelas 11 kelasnya berada di lantai dua. Dan iya hari itu ada kabar bahagia bahwa sekolah akan libur 2minggu karena kakak kelas 12 mau melaksanakan ujian sekolah dan ya murid kelas 10 dan 11 merasa senang karena libur dan hari itu juga mereka di pulangkan lebih awal karena semua guru mau mempersiapkan ujian sekolah untuk kakak kelas 12. Dan Acha dan Rani pun segera pulang menuju ke rumah setelah sampai di rumah ibu pun kaget karena kami pulang lebih awal.

"Kok sudah pulang nak baru jam 11,kata ibu sambil bingung"

"Iya Bu karena guru-guru mau mempersiapkan ujian sekolah buat kakak kelas 12,kata Acha sambil menjelaskan ke ibu"

"Ohh gitu iya nak iya sudah Sekarang ganti baju terus istirahat,kata ibu sambil melihat ke arah Acha dan Rani"

"Oke Bu laksanakan, kata Acha dan Rani dengan kompak menjawab ke ibu"

Acha dan Rani pun segera masuk ke dalam kamar lalu mengganti baju mereka setelah itu mereka bermain hp di kasur bersama.

"Kak ganteng gak cowok ini,kata Rani sambil melihat ke acha dan melihatkan foto"

"Hmmm boleh-boleh ganteng tu siapa mu itu, kata Acha sambil melihat ke Rani"

"Cowo baru aku dong hehehe, kata Rani sambil menunjukkan chat WhatsApp mereka berdua"

"Hmmm mukanya gak asing itu anak kelas 12 ipa 4 kan yang namanya Reynad,kata Acha sambil bertanya ke Rani"

"Iya dong kak Reynad yang ganteng tu dan tetangga kita kan Cha, kata Rani sambil menunjukkan muka sombongnya "

"Hmmm iya serahmu Ran, sambil melihat ke Rani "

Hari itu Acha merasa sedih sekaligus marah karena Sebenarnya Acha sudah menyukai Reynad sejak awal masa orientasi sekolah, tapi kenapa sekarang malah Rani yang mendapatkan Reynad.

"Cha ran ayok makan siang, panggil ibu yang menyuruh mereka segera makan siang"

Acha dan Rani pun segera pergi ke meja makan untuk makan siang hari ini Acha tidak banyak bicara karena perasaan hati Acha yang ingin marah dan menangis

"Gimana sekolah Acha baik-baik aja kh, tanya ibu sambil melihat ke arah Acha"

Acha pun tidak mendengar yang ibu katakan Karena Acha melamun entah apa yang ada di pikirannya sekarang

"Acha Cha Cha,panggil ibu sambil melihat ke acha"

"Haa iya Bu ada apa, kata Acha sambil kebingungan"

"Ibu tanya gimana sekolah mu"

"Hmmm baik-baik aja Bu, kata Acha sambil tak bersemangat"

"Kamu sakit? , tanya ibu "

"Gak Bu Acha baik-baik aja"
 
Setelah bertanya kepada Acha ibu pun menanyakan hal yang sama kepada Rani 

"Gimana sekolah nya ran, tanya ibu sambil melihat ke arah Rani"

" Hm hari ini Rani senang sekali Bu, jawab Rani sambil bersemangat sekali" 

" Senang kenapa cerita sama ibu"

"Hmmm hari ini Rani dapat..."

Belum selesai Rani berbicara Acha pun langsung pergi meninggalkan meja makan lalu masuk kamar kembali Acha tidak ingin mendengar cerita Rani dan Reynad yang bisa membuat Acha menjadi gila.

Suasana di meja makan pun menjadi hening karena Acha tiba-tiba meninggalkan meja makan, Rani dan ibu segera melanjutkan makan siang mereka setelah itu Rani membantu ibu membersihkan meja makan setelah semua selesai Rani segera masuk ke kamar.

" Hii kak Acha ku, suara Rani sambil datang mendekat ke Acha "

"Hmm iya apa, jawab Acha sambil jutek sekali"

"Ihhh kenapa si kak marah-marah terus,kata rani sambil merasa bingung"

"Hmm gpp gak usah ganggu sana kamu,kata Acha sambil emosi"

Rani pun pergi ke ruang tengah karena di usir oleh Acha 
Acha pun menangis di kamar Acha pun segera mengirim WhatsApp kepada sahabatnya sheina Acha pun bercerita tentang kak Reynad yang ber pacaran dengan Rani, sheina pun kaget lalu memberikan nasehat kepada Acha.

"Ingat Cha jangan sampai gara-gara kak Reynad nilai kamu bisa turun, kata sheina"

"Hmmm iya shei makasih sudah ingatkan aku, sekarang aku mau belajar aja untuk mengejar impianku untuk masuk universitas impian ku sejak kecil dan untuk mendapatkan beasiswa agar tidak menyusahkan ayah aku, kata Acha sambil tersenyum" 

"Gitu dong cha, Semangat terus yh Cha, kata sheina"

Setelah itu Acha pun Ter tidur sampai sore setelah bangun Acha segera mandi Acha tidak sengaja mendengar ibu dan ayah sedang berbicara mereka sedang membicarakan biaya kuliah Acha , gimana tidak setelah Corona masuk ke Indonesia keadaan Ekonomi keluarga Acha begitu menurun. Acha pun tidak jadi mandi lalu pergi ke kamar lagi Acha pun merasa pusing di satu sisi ekonomi keluarga Acha sedang menurun di sisi lain ingin sekali masuk universitas itu karena universitas itu sudah Acha impikan sejak Acha masih duduk di bangku SMP .

" Aku harus bisa dapatkan beasiswa agar aku bisa ber kuliah dan tidak merepotkan ayah ku, kata Acha dalam hati"

Malam pun tiba keluarga Acha sedang makan malam sambil menonton berita tv yang terus membicarakan Corona dan ada satu kabar yang bikin Acha dan Rani kaget karena sekolah akan di liburkan hingga Corona berakhir di satu sisi mereka senang tetapi gimana kalau sekolah libur masa belajarnya online itu snagat sulit karena untuk memahami pelajarannya, dan iya belajar online membutuhkan kuota sedangkan saja kuota Acha dan Rani hanya di beri 1GB sebulan oleh kedua orangtuanya belum lagi sekarang ekonomi keluarga Acha sedang menurun. Makan malam pun selesai Acha dan Rani kembali masuk ke kamar dan mendapatkan WhatsApp dari grup kelas mereka yang memberikan info bahwa sekolah libur hingga ada info selanjutnya mereka pun senang karena libur sekolah dan akhirnya mereka pun belajar di rumah.
Banyak begitu kesulitan yang mereka alami selama belajar di rumah mulai dari susah memahami materi sampai dengan kuota internet. Apa lagi untuk Rani dan Acha yang sulit memahami materi apabila tidak di jelaskan secara langsung, untung saja Rani masih bisa memahami materi sedikit demi sedikit tetapi Rani anaknya yang sulit sekali untuk memahami materi jadi Acha harus mengajarkan Rani untuk memahami materi, bisa di bilang mereka ber dua anaknya susah memahami materi kalau tidak di jelaskan secara langsung.

"Kak bantu dong tugas Rani ini susah betul, kata Rani"

"Tugas apa ran, tanya Acha dengan Santai"

"Hmm tugas Matematika ni kak , kata Rani dengan muka kebingungan dan polosnya"

"Sini biar kak Acha ajarkan, kata Acha dengan senang hati membantu adeknya"

"Siap kakakku yang paling baik hati, kata Rani sambil mengganggu Acha"

Dan akhirnya mereka pun belajar bersama dengan akur, sebenarnya selama belejar di rumah acha pun merasa kesusahan untuk memahami materi namaun acha harus terbiasa dengan keadaab saat ini, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka

"Assalamualaikum, suara ayah dari depan pintu"

"Wa'alaikumsalam , suara ibu yang sedang manjawab salam dari ayah"

Ibu pun segera membuka pintu dan mereka berdua duduk di ruang tamu

" Cha ran sini, suara ayah memanggil Acha dan Rani"

"Iya ayah, suara Acha dan Rani"

Acha dan Rani pun segera pergi ke ruang tamu untuk mendatangi ayah dan ibu yang sedang menunggu mereka

"Ada apa yah, ucapan Rani" 

" Begini nak jualan ayah di pasar sedang sepi tidak banyak pembeli karena Corona orang-orang jadi takut pergi ke pasar jadi ayah mau bilang kalau misalnya beberapa hari ini ayah gak bisa kasih kalian uang jajan, ucap ayah sambil sedih"
 
"Hmmm iya yah gak apa-apa ,ucap Rani dan Acha"

Begitu banyak pembicaraan yang serius mulai dari ekonomi keluarga, kuliah dan yang lainnya Sehingga membuat Acha dan Rani merasa sedih.

"Kak gimana dong kuota kita satu Minggu lagi habis, kata Rani sambil kebingungan"

"Hmm iya ran mau gimana lagi ayah belum ada uang buat beli kuota kita kalau kita bilang ke ayah nanti ayah kepikiran,kata Acha sambil kebingungan"

"Iya kak gimana yh kalau kuota kita habis terus ada tugas sekolah kak, kata Rani"

"Kita harus cari cara supaya kita bisa tetap belajar, kata Acha sambil memikirkan cara"

"Hmm gimana kalau kita belajar di rumah kak Reynad di sana kan kak Reynad ada WiFi, kata Rani sambil melihat ke acha" 

"Emmm emang boleh kita numpang belajar di sana , kata Acha sambil bertanya-tanya"

"Bentar kak aku bilang ke kak Reynad dulu, kata Rani"

Setelah Rani selesai menelpon kak Reynad mereka pun di izinkan untuk belajar di rumahnya.

Besok paginya Acha dan Rani pergi ke rumah kak Reynad untuk belajar bersama kebetulan kak Reynad sedang mengerjakan ujian sekolah nya di rumah karena Corona datang jadi ujian sekolah di kerjakan di rumah. Mereka pun belajar bersama dan banyak bercerita.

" Rencana lanjut kuliah di mana ni Cha, kata kak Reynad sambil melihat ke acha"

Acha yang merasa kaget tiba-tiba di tanya oleh kak Reynad mau lanjut di mana Acha pun gugup menjawab sampai keringat dingin 

"Ehhhh...ehhhhh..., Kata Acha"

"Lanjut di mana Cha, kata kak Reynad dengan dingin"

"Ehhhh rencana di universitas gadjah Mada kak tapi jangan ketawa iya kak, kata Acha sambil memasang muka sedih"

" Gak la Cha masa saya ketawain kamu, rencana saya juga mau lanjut di sana ini, kata Reynad"

Dengan spontan Acha pun menjawab

" Wahhh keren banget kak Reynad semangat iya kak, kata Acha sambil bersemangat sekali"

Acha pun langsung mengingat bahwa kak Reynad sudah jadi milik Rani dan Acha pun langsung meminta maaf kepada Rani karena sudah ber lebihan untung saja Rani tidak marah karena Rani takut nanti Acha gak mau bantu tugas Rani lagi hahaha...

Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang mereka pun ber pamitan untuk pulang ke rumah dan yang bikin kaget kak Reynad mengantarkan mereka pulang sampai depan rumah padahal rumah mereka tidak cukup jauh, hmmm wajar aja si karena ada pacarnya hahahah....

Selama masa pandemi mereka pergi ke rumah kak Reynad untuk belajar bersama hingga akhirnya tak terasa Rani dan Acha pun sudah naik kelas selama 1semester mereka belajar di rumah dan kak Reynad pun sudah masuk di universitas gajah Mada jurusan dokter, Rani dan Acha yang mendengar kabar bahagia itu mereka pun sangat Senang wajar aja kak Reynad bisa masuk jurusan dokter orang otaknya aja encer banget kaya air heheheh...

Sekarang Rani yang sudah duduk di bangku kelas 11 dan Acha sudah duduk di bangku kelas 12 dan Acha pun harus belajar lebih giat karena sebentar lagi akan masuk kuliah dan kuliah yang ingin di masukkin Acha harus memerlukan banyak biaya, terkadang Acha ragu untuk masuk UGM karena keadaan ekonomi keluarga Acha tapi di sisi lain Acha berharap ada beasiswa yang bisa Acha dapatkan sehingga bisa masuk di UGM .

Dan akhirnya ada kabar bahagia bahwa pemerintah memberikan kuota gratis untuk para siswa dan mulai hari itu Acha dan Rani tidak pernah ke rumah kak Reynad lagi untuk belajar bersama karena pemerintah telah memberikan bantuan kuota hitung-hitungan bisa meringankan beban ayah mereka.            

Dan mereka pun langsung memberi tahukan kepada ibu dan ayah mereka kalau mereka mendapatkan kuota sekolah sebesar 10GB.

" Ayahhh ibuu, kata Rani dan Acha"

"Iya nak ada apa ,kata ayah dan ibu"

" Ayah ibuu kami mendapatkan bantuan kuota sekolah, kata Rani dan Acha"

"Alhamdulillah nak karena keadaan ekonomi keluarga kita lagi kurang baik jadi maaf iya nak ayah belum bisa kasih kalian uang jajan seperti dulu, kata ayah sambil menangis"

"Iya ayah gpp kami juga makasih sudah di rawat sampai sekarang, kata Rani dan Acha sambil menangis" 

Iya bisa di bilang dulu mereka hidup ber kecukupan bisa beli ini beli itu tapi semenjak Corona datang semuanya berubah mereka harus hidup lebih hemat untuk bisa makan sehari-hari.

Hari demi hari tak terasa semester ganjil pun telah datang Acha dan Rani sedang melakukan ujian semester ganjil dengan semangat apa lagi Acha yang harus mempertahankan peringkat 1 nya untuk mendapatkan beasiswa agar bisa meringankan beban orang tua nya. 

Ayah dan ibu sedang berbicara mengenai biaya kuliah Acha yang sebentar lagi.

" Ayah gimana Acha sebentar lagi mau masuk kuliah, kata ibu sambil bingung"

" Iya Bu ayah akan bekerja lebih keras lagi untuk bisa mendapatkan uang untuk mendaftarkan kuliah Acha Bu, kata ayah sambil melihat ke arah ibu sambil memberikan banyak harapan"

Dan tidak sengaja Acha mendengar pembicaraan ayah dan ibu dan Acha pun harus lebih bekerja keras lagi untuk belajar.

Setelah semester ganjil pun selesai mereka pun libur sekolah Rani dan Acha pergi ke pasar untuk membantu ayahnya ber jualan di pasar hari demi hari akhirnya  pembagian rapot pun tiba hari itu Acha merasa sangat takut karena apabila dia tidak bisa mendapatkan rangking 1. Akhirnya rapot Acha pun di kirim oleh wali kelas dan Acha pun sangat senang dan bersyukur karena dia masih bisa mendapatkan peringkat 1 dan ada berita bahagia yang tidak di duga-duga karena Acha tidak hanya mendapatkan peringkat 1 tetapi Acha juga mendapat beasiswa Acha pun lebih sangat bersyukur, dan Acha pun segera memberi tahu berita bahagia tersebut kepada kedua orang tua Acha.

" Ayahhh ibuu, kata Acha sambil ber lari-lari mencari ayah dan ibu"

"Iya ran ada apa ,kata ibu dan ayah "

" Ayah ibu Acha mendapatkan rangking 1 "

" Alhamdulillah ran kamu memang pintar, kata ayah dan ibu sambil menunjukkan muka bahagia mereka"

"Dan ada berita bahagia lagi Bu yah karena Acha mendapatkan beasiswa untuk ber kuliah, kata Acha sambil menunjukkan muka sangat bahagia dan menangis"

" Alhamdulillah nak ayah dan ibu sangat bangga kepadamu nak, ayah janji akan lebih bekerja keras lagi untuk memenuhi kebutuhan keluarga kita dan sekolah adek mu Rani, kata ayah sambil terus menangis"

Tidak terasa tinggal beberapa bulan lagi Acha sudah lulus SMA dan Rani pun sebentar lagi akan duduk di bangku kelas 12 , Acha pun sedang sibuk mempersiapkan diri untuk masuk ke universitas yang dia impikan sejak SMP, Acha pun meminta doa kepada kedua orangtuanya agar bisa di terima di universitas yang Acha inginkan. 

" Ayah ibu doakan Acha karena Acha akan mendaftar kuliah di UGM Bu jurusan akuntansi doakan semoga Acha di terima Bu yah, kata Acha sambil penuh harapan"

" Iya nak ibu dan ayah akan mendoakan yang terbaik buat kamu nak, kata ayah dan ibu sambil menangis"

Acha pun mendapatkan informasi dari sekolah bahwa Acha mendapatkan SNMPTN dari pihak sekolah dan Acha pun merasa senang karena bisa mendapatkan jalur SNMPTN.

" Ayah ibu Acha mendapatkan kuliah jalur SNMPTN bu doakan lagi Bu yah semoga Acha bisa di terima, kata Acha sambil penuh harapan dan menangis"

"Iya nak ayah dan ibu akan mendoakan yang terbaik buat kamu nak dan semoga apa yang kamu cita-cita kan bisa tercapai maaf yh nak karena ayah mu ini belum bisa bantu banyak buat kamu ayah janji akan mencari nafkah lebih buat kehidupan keluarga kita"

Tiba saatnya Acha mendaftar kuliah
Di universitas Gajah Mada jalur SNMPTN Acha menurut banyak harapan pada hari itu 

" Bismillah mudahan aku bisa di terima di universitas ini supaya aku bisa mewujudkan impian ku sejak dulu dan bisa membahagiakan kedua orang tua ku dan membuktikan kepada orang lain kalau aku hanya seorang anak pedagang di pasar bisa masuk di universitas terbaik aamiin, kata Acha dalam hati sambil menaruh banyak harapan"
 
Tak terasa hari ini Acha sudah lulus SMA jalur Corona heheh tidak banyak kenangan bersama teman-teman di sekolah tetapi begitu banyak pelajaran yang bisa di ambil selama Corona ini masuk ke Indonesia mulai dari sistem pemerintahan yang berubah, keadaan ekonomi, sistem pendidikan di Indonesia pun ikut berubah.

Acha sangat sedih karena berpisah dengan teman-temannya terutama sheina sahabat baik Acha.

"Shein kamu betulan pindah ke Jakarta kh aku sedih kalau kamu pindah nanti aku sama siapa, kata Acha sambil menangis"

" Iya Cha aku harus ikut orang tua ku Karena mereka sekarang kerja di Jakarta nanti kalau libur aku janji aku main sama kamu, kata sheina sambil menangis"

Setelah banyak yang di bicarakan Acha pun mematikan telfon karena Acha harus membatu ibunya di dapur.

Acha pun bercerita kepada ibunya tentang sahabat baiknya yang akan pindah ke Jakarta.

"Ibu masih ingat kan sama sheina"

"Iya ibu masih ingat Cha, kenapa, kata ibu sambil kebingungan"

" Itu Bu sheina mau pindah ke Jakarta karen orang tuanya pindah kerja di sana, kata Acha sambil menangis"

"Jangan sedih Cha nanti kalau kamu sedih nanti sheina juga ikut sedih, kata ibu sambil memeluk Acha"

Setelah Banyak ber cerita bersam ibu tak terasa tugas di dapur sudah selesai Acha pun segera kembali ke kamar untuk bermain hp bersama Rani.

"Hayyy Rani adikku Ter nakal, kata Acha sambil melihat ke arah Rani" 

Rani yang sedang tertawa sendiri dengan hpnya yang membuat Acha menebak-menebak apa yang membuat Rani Tetawa sendiri

"Heyy Rani heyy ada kecowak tu, kata Acha sambil tertawa "

Rani pun langsung kaget dan langsung lari keluar kamar karena Takut dengan kecowak. Acha pun sangat puas sekali karena bisa mengerjain Rani hahahahah....

" Ada apa si Cha kamu itu buat orang jantung aja, kata Rani sambil emosi"

"Iya maaf ran habisnya kamu di panggil gak dengar-dengar si malah ketawa sendiri sama hp, kata Acha sambil tertawa" 

" Iya kak maaf Rani salah tadi lagi WhatsApp sama kak Reynad heheh, kata Rani sambil tertawa"

"Ayok ke kamar,kata Acha sambil menarik tangan Rani"

"Kakak mau cerita sebenarnya sahabat kakak mau pindah ke Jakarta bantu dong buat hadiah kenang-kenangan gitu, kata Acha sambil memohon kepada Rani"

"Hmm...oke ayok kita buat, kata Rani sambil bersemangat"

Akhirnya mereka membuat bingkai foto yang berisi foto Acha dan sheina waktu di SMA dan tentunya ada surat juga yang isinya curahan hati Acha.

Gak perluh kepo sama isi suratnya karena Acha tidak akan memberi tahu kepada siapa-siapa surat yang sudah Acha tulis. 

Pagi pun tiba Acha dan Rani segera pergi ke ruma sheina untuk memberikan kenang-kenangan itu kepada sheina karena hari ini sheina akan pergi ke Jakarta. 

Setelah sampai di rumah sheina mereka pun ber pelukan dengan erat se akan-akan gak akan bertemu kembali padahal kalau libur kuliah sheina akan kembali ke Jogja.

Acha pun memberikan hadiah itu kepada sheina dan sheina pun sangat senang sekali dengan hadiah yang di bawa oleh Acha dan Rani. dan akhirnya sheina pun pergi ke Jakarta Acha pun menangis sepanjang jalan karena merasa begitu kehilangan sahabatnya yang terbaik.

Setelah pulang dari rumah sheina pengumuman masuk kuliah jalur SNMPTN pun di umumkan Acha pun banyak berdoa semoga bisa di terima aamiin, dan akhirnya Acha pun membuka web pengumuman SNMPTN dan Alhamdulillah Acha pun di terima di SNMPTN di universitas Gadjah Mada jurusan Akuntansi air mata yang tadinya sedih karena di tinggal sahabatnya akhirnya menjadi air mata bahagia karena Acha bisa di terima di universitas Gadjah Mada universitas yang Acha inginkan dari SMP.

Acha dan Rani pun segera memberi tahukan kabar bahagia ini kepada ibunya dan ayahnya. Karena ibu dan ayah mereka hari ini lagi ber jualan di pasar mereka pun berlari menuju pasar untuk memberitahu kabar bahagia ini.

" Ayahh ibuuu, kata Acha sambil terus berlari" 

 Ayah dan ibu pun kaget karena kedua anaknya lari dengan Ter buru-buru.

" Ada apa nak? Kata ayah dan ibu sambil kebingungan" 

"Itu yah ituuu kak Acha di terima di universitas Gadjah Mada, kata Rani yang begitu bersemangat sekali dan Acha yang masih menangis" 

" Alhamdulillah nak kerja keras mu selama ini gak sia-sia ayah dan ibu sangat bangga kepadamu nak, kata ayah sambil menangis dan mengucapkan syukur "

Mereka pun terus menerus menangis karena bersyukur sekali Acha bisa di terima di universitas yang Acha ingatkan dan mendapatkan beasiswa.

Ayah,ibu,Acha,dan Rani pun pulang ke rumah dan sampai di rumah pun mereka masih menangis dan tak lupa mereka pun mengucapkan banyak terimakasih kepada Allah yang selama ini banyak memberi keajaiban.

Akhirnya Acha pun bisa membuktikan kepada orang di sekitar nya kalau anak seorang penjual di pasar bisa masuk di universitas terbaik selagi kita masih ber usaha dan berdoa semua akan di mudahan oleh Allah.

Acha pun merasa begitu senang karena kerja keras yang dia lakukan tidak sia-sia jika saja Acha gagal di terima mungkin Acha akan merasa bersalah kepada ayahnya yang telah susah payah mencari nafkah dan Biaya kuliah untuknya.

Acha pun berterima kasih kepada Allah karena telah mengabulkan doa yang selalu Acha sampaikan saat shalat dan tidak lupa Acha berterima kasih kepada ayah dan ibunya yang sudah memberikan semangat dan dukungan yang terbaik buat Acha sehingga Acha bisa masuk di universitas yang Acha inginkan. Acha pun berterima kasih kepada adiknya yang Ter sayang yang selalu memberikan semangat dan selalu meningkatkan Acha buat berfikir positif terimakasih semuanya yang telah mendukungku hingga akhirnya acha bisa di terima di universitas Gadjah Mada.

Dan Acha pun berharap semoga Corona di Indonesia segera berakhir sehingga kita semua bisa menjalankan aktivitas seperti biasa.
Lekas sembuh Indonesia ku....

                        ~ TAMAT~

Komentar

  1. Cerita nya sangat bagus winda 🤗

    BalasHapus
  2. Cerita nya menarik semangat terus ya Winda🤗🤗

    BalasHapus
  3. Salfokkk sma fotonyaa🤣baguss windaaa👍👍

    BalasHapus
  4. Sukak bangett sama ceritanyaaa

    BalasHapus
  5. Wahh keren battt, bisa ni bikin novel

    BalasHapus
  6. Cerita yang sangat menarik👍

    BalasHapus
  7. Cerita nya sangat bagus dan menarik winda 👍

    BalasHapus
  8. cerita mu menarik win.. semangat😊

    BalasHapus
  9. Ceritanya sangat menarik dan bagus semangat Winda🤗👍

    BalasHapus
  10. Buat cerita kuliahnya dong kakak Winda.

    BalasHapus
  11. Wah keren ceritanya semangat buat kamu ☺️

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Idolaku inspirasiku

Apa nama virus yang saat ini menjadi wabah dibanyak negara di dunia?